Bimtek Disiplin Positif Menuju Madrasah Ramah Anak (MRA) bagi Guru Madrasah Aliyah Taruna Al Qur’an

Nabi Muhammad SAW bersabda, “tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama daripada (pendidikan) tata krama yang baik.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan Imam Al Hakim dari Sahabat Amr bin Sa’id bin Ash RA) Hadits tersebut dimaknai dengan pentingnya mendidik tata krama yang baik pada anak. Tugas mendidik anak tidak hanya dilakukan di rumah saja atau di madrasah saja, karena mendidik adalah sebuah proses yang tidak bisa hanya dilakukan sekali. Mendidik merupakan proses yang berkesinambungan secara terus menerus tidak terbatas waktu.

Guru memiliki peran penting dalam pendidikan anak di madrasah. Madrasah Aliyah Taruna Al Qur’an melaksanakan Bimtek Disiplin Positif menuju Madrasah Ramah Anak (MRA) dengan tujuan meningkatkan kualitas dalam mendidik anak di madrasah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 27 Juni 2024 berlokasi di Grand Pacific Restaurant dengan menghadirkan tiga pembicara, yaitu Ibu Dra. Ida Uswatun Hasanah, M.Pd., Bapak H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., dan Bapak Muhammad Hasan, S.Pd. Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan dari Yayasan Taruna Al Qur’an, perwakilan dari Komite Madrasah, seluruh pendidik dan tenaga pendidik Madrasah Aliyah Taruna Al Quran.

Pemateri pertama pada kegiatan ini adalah Pengawas Madrasah Aliyah Taruna Al Qur’an, Ibu Dra. Ida Uswatun Hasanah, M.Pd. yang memaparkan materi tentang disiplin positif. Beliau menyatakan “Meski tanpa pemberian hukuman, pendekatan disiplin positif bukan pendekatan yang membiarkan atau memberi kebebasan tanpa batas kepada anak, karena dalam pendekatan disiplin positif ada kebebasan namun ada pula pembatasan”.

Dilanjutkan oleh pemateri kedua, ketua K2MA sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Sleman, H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. beliau menyampaikan bahwa inti dari disiplin positif ini adalah dialog dengan siswa. Dialog sangat penting dalam proses perkembangan siswa, bermanfaat untuk memahami sebab akibat, menemukan solusi, membangun kesepakatan solisi positif, memberikan penguatan, dan lain sebagainya.

Muhammad Husen, S.Pd. selaku narasumber ketiga menyampaikan materi terkait memahami dan menangani perundungan/bulying di madrasah.”Perundungan itu tidak membuat pertemanan semakin erat, tidak menguatkan mental, dan melukai perasaan. Perundungan dan bercanda itu perbedaannya sangat tipis sekali , sedangkan bercanda itu hanya sedekar humor tetapi perundungan itu sampai melukai perasaan. Perundungan merupakan perilaku yang tidak baik akan tetapi perundungan dapat diubah dan dibenahi”, jelas Hasan.

Semua peserta yang hadir dalam Bimtek Disiplin Positif menuju Madrasah Ramah Anak ini merupakan garda terdepan dalam memastikan masa depaan yang lebih baik bagi generasi muda. Mereka mendukung perkembangan anak-anak dengan baik. Semoga upaya-upaya ini dapat terus ditingkatkan dan menjadikan Madrasah Aliyah Taruna Al Qur’an menjadi madrasah yang benar-benar ramah anak, dimana hak-hak setiap anak dihormati dan perkembangan mereka mendapatkan perhatian yang layak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *